teks komersial

Malam ini sorot lampu mobil dan motor sedikit redup tertutupi hujan. Hawa dingin sedang menyoba menyelip disela-sela kaca. Butuh kehangatan juga. Lalu daun dan tanah hanya terpaksa menengadah rintiknya. Sama denganku, hanya terpaksa untuk tak jatuh. Aku sedang tersenyum membaca pesan singkatmu yg memintaku untuk tak lupa mandi walau sedang hujan disertai dengan emot mesra seperti biasa. Ah aku sudah biasa. Membaca tulisan dari tangan kananmu. Sedang tangan kiri sedang membelai tangan wanita lain. Atau sedang saling menatap dan menyantap eskrim dalam 1 cup. Lalu tak sengaja kaki kalian saling menyenggol dan merapat. Seakan meminta untuk tak lepas karena Hawa sedang panas. Malam itu, aku tak sengaja melihatmu dengan wanita yang warna bibirnya masih kuingat sampai sekarang. Seperti lipmate wardah nomor 2. Kulihat warnanya tak lagi cerah. Mungkin sudah terhapus hujan atau terhapus oleh bibirmu. Aku hanya tersenyum dari jauh. Berharap hujan sedang membantuku menyelipkan pilu. Lalu, beberapa detik setelah kau melambaikan tangan ke arahnya. Aku menerima pesan darimu.
Mengajakku makan. 
Oiya aku baru ingat. Kau tadi hanya habiskan semangkuk eskrim dan itu hanya berdua. 
Lalu kulihat nasi goreng favorit kita sedang menyala-nyala apinya. Aku tak ingin makan. Aku hanya ingin memesan apinya. Untuk membakar kenangan kita. 

#gagalbikintekskomersial 
#takutdosa 😢

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

seperti anak kecil

Tentang Larangan

No Body but You