Deep talk

Sendiri dan sepi adalah paket yg pas untuk bermuhasabah diri. Memetakan mana hal-hal yang masih harus diperjuangan, mana pula yang memang sudah waktunya direlakan. Beberapa hal memang tidak bisa kita atur, tak bisa kita kendalikan termasuk rasa.
Umurku masih hampir 23. Beberapa teman sudah menikah bahkan sudah hampir 80% teman SDku sudah berkeluarga. Sedang diriku, berlabuh saja masih ragu-ragu. Aku menyadari bahwa aku sudah bukan anak-anak lagi. Pun juga aku masih mengelak bila ada yang mengatakan aku sudah dewasa.
Beberapa orang menasehatiku untuk tak menjadi pemilih. Sedang diriku selalu bertanya-tanya, bagaimana aku memilih apabila pilihannya saja tidak ada. Aku bukan tipe yg neko-neko. Aku hanya sendiko dawuh sama perkataan orang tua. Sayangnya, sampai sekarang orang tuaku juga masih santai. Kok "sayangnya ya?" kaya sudah ngebet banget. Haha
Sejujurnya kalau aku bertanya pada diriku sendiri, aku belum siap. Aku membayangkan bahwa menikah bukan hanya masalah kita berbagi dengan seseorang. Tapi lebih dari itu.
Aku masih menyadari bahwa doa-doaku belum khusyu. Tirakatku masih belum terlaksana. Mungkin memang ini, berdoa untuk diriku dan keluargaku sendiri saja belum mantap apalagi untuk mendoakanmu dan keluargamu. Mentirakati semua pekerjaan dan jerihmu.
Aku bukan berkata tidak sanggup karena memang aku belum pernah memulainya. Tapi aku jadi tahu mengapa Ia belum memberiku hal itu. Hal yang dirasakan oleh mereka-mereka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

seperti anak kecil

Tentang Larangan

No Body but You