Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

Tentang Larangan

Beberapa menit lalu banyak tulisan yg 'kutulis, kuhapus, kutulis lagi, kuhapus lagi'. Menulis bukan menjadi 'rekreasi'ku lagi. Dulu, aku cukup merasa damai ketika membiasakan diri selalu menulis sebelum tidur. Menurutku, menulis itu wujud refleksi, yg terkadang daripadanya kutemukan banyak sekali hal yg telah terlalui secara 'baik-baik' saja. Tetapi justru aku terusik dg hal kecil yg membuat gelisah. Kecil sekali. Tapi cukup.  Hari ini, aku berhasil melarang temanku untuk tak langsung marah pada kekasihnya yg terlambat menjemputnya. Karena aku pernah mengalaminya. Berpura-pura baik-baik saja itu menyakitkan. Pun berniat agar orang yg kita marahi itu sadar dan meminta maaf itu juga menyesakkan. Jadi keduanya sama saja.  Kata seseorang, kita hanya butuh momentum. Iya, kita harus marah disaat yg tepat. Aku pernah marah disaat yg kurang tepat jadi aku melarangmu supaya tak sepertiku.  Karena sejatinya, yg kita perlukan hanyalah menarik napas lebih dalam. Mem